Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Membantu tanpa Menyakiti Perasaan

Membantu Tanpa menyakiti perasaan


"Kalau tangan kanan memberi, usahakan tangan kiri jangan sampai mengetahui." Artinya supaya saat kita bersedekah atau membantu orang lain dilakukan secara sirri atau diam-diam, tidak perlu diumumkan. Hal ini termasuk cara terbaik membantu tanpa menyakiti perasaan orang yang dibantu, bahkan bisa membangkitkan optimisme dan harga diri mereka.

"Jika kamu menampakkan sedekah, maka ini juga baik. Namun jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan adalah lebih baik bagimu. (QS. Al-Baqarah, 2:271)

Sebagai umat manusia sudah sepantasnya kita saling tolong menolong dengan orang lain. Seperti saat melihat orang disekitar kita yang membutuhkan pertolongan, secara naluriah hati kita tergerak ingin meringankan beban orang tersebut. Hal ini disebut Altruisme.

Altruisme merupakan perbuatan menolong yang dilakukan murni tanpa adanya keinginan untuk mengambil keuntungan atau meminta balasan, bahkan terkadang orang tersebut harus mengeluarkan biaya atau pengorbanan bagi dirinya.

Saling menolong merupakan perbuatan yang baik. Tetapi meskipun niat kita menolong untuk meringankan beban seseorang, tetap harus memperhatikan etika dan perasaan orang yang kita tolong. Supaya orang yang kita tolong merasa tidak nyaman atau direndahkan atas bantuan yang kita berikan.

Berikut ini salah satu contoh membantu tanpa menyakiti perasaan. Mungkin sahabat puspa pernah mendengarnya cerita tentang penjual dan pembeli selimut di Arab. 

Dikisahkan masuklah seorang lelaki berbaju kumal memasuki sebuah toko selimut yang besar. Dari pakaiannya, sudah jelas dia orang yang fakir. Padahal kebanyakan pembeli di toko tersebut adalah orang-orang berpangkat dan kaya raya.

"Mau beli apa, Pak?" Tanya pemilik toko.

"Saya ingin membeli enam helai selimut untuk saya, isteri dan anak-anak saya. Tapi...” lelaki tua itu terdiam

"Tapi  kenapa, pak?" Tanya pemilik toko.

"Saya hanya memiliki uang 100 riyal. Adakah selimut seharga uang saya ini. Tidak perlu tebal yang penting cukup menghangatkan saya dan keluarga di musim dingin ini." Dengan ragu-ragu pembeli tersebut berkata.

"Kebetulan sekali. Selimut yang bapak butuhkan tersedia. Ini harganya 20 riyal. Tetapi kalau bapak membeli 5 helai. Saya beri bonus satu helai." Ujar penjual sambil menunjukkan selimut yang tebal dengan bulu-bulu yang halus.

Setelah lelaki tua itu pergi meninggalkan toko sambil membawa enam helai selimut yang sangat bagus, seorang sahabat pemilik toko yang melihat kejadian tersebut menegur pemilik toko.

"Kemarin kamu jual selimut itu padaku seharga 450 riyal tidak boleh kurang. Sekarang kamu jual selimut itu seharga 20 riyal. Apa maksudmu sebenarnya?" Tanya sahabat penjual.

"Kemarin aku berdagang dengan manusia. Dan baru saja aku berdagang dengan Allah. Aku hanya tidak ingin lelaki tua itu kedinginan di musim dingin, tetapi aku juga tetap ingin menjaga harga dirinya." Jawab penjual selimut.

Dari cerita di atas kita bisa belajar bagaimana cara membantu seseorang tanpa merendahkan mereka yang kita tolong.

Dalam kehidupan sehari-hari tentunya kita berhadapan dengan banyak orang dengan berbeda karakter. Terkadang untuk meminta bantuan pada  seseorang itu pun butuh keberanian. Begitu pun kita yang ingin menolong, terkadang ragu untuk mengulurkan tangan karena takut menyinggung perasaan.

Berikut ini cara membantu tanpa menyakiti perasaan

1. Jika orang kita bantu berdagang, kita bantu dengan membeli dagangannya dan merekomendasikan dagangannya kepada orang yang kita kenal.

2. Jika orang tersebut mampu bekerja. Kita minta tolong padanya untuk mengerjakan sesuatu kemudian memberi upah dengan ditambah. Kita juga bisa membantu mencarikannya pekerjaan di tempat lain yang mungkin ada lowongan.

3. Jangan pernah mengungkit kebaikan yang pernah kita lakukan pada orang lain. Karena hal itu akan sangat menyakitkan dan menjadi beban orang yang pernah kita tolong. 

4. Berniat dengan tulus ihklas dalam menolong seseorang. Karena kebaikan sekecil apa pun yang kita lakukan akan berbalik pada kita sendiri. Meskipun datangnya bukan dari orang yang pernah kita tolong.



Rasulullah saw bersabda :

“Sayangilah yang ada di bumi maka engkau akan disayangi oleh yang di langit.”


Di sekitar kita banyak sekali orang yang membutuhkan bantuan namun mereka memilih diam demi menjaga kehormatan dan harga diri. Maka perhatikanlah orang-orang sekitar kita dan carilah cara terbaik untuk membantu tanpa menyakiti perasaan mereka karena diberi bantuan.


Posting Komentar untuk "Membantu tanpa Menyakiti Perasaan"